Oleh: Muhammad Rifqi
Berikut adalah puisi karya saya yang saya ambil dari cerita fiksi yang saya tulis diakun wattpad saya dimana Pusis tersebut ditujukan dari seorang istri kepada suaminya.
Berikut adalah puisi karya saya yang saya ambil dari cerita fiksi yang saya tulis diakun wattpad saya dimana Pusis tersebut ditujukan dari seorang istri kepada suaminya.
Kedua matamu telah meracuni jiwaku.
Setiap cahaya tatapan yang keluar dari kedua bola mata yang ada dibalik kelopaknya telah membunuhku.
Aku tertikam dengan sebuah anak panah besar yang menembus dadaku.
Panah tersebut adalah panah cinta.
Layaknya sihir, panah tersebut terbang dengan sendirinya tanpa sebuah tarikan yang kau lakukan pada busur yang kau miliki.
Kau cukup menatap mataku, hatiku langsung tercabik oleh panah cinta yang keluar dari matamu.
Layaknya sihir, panah tersebut terbang dengan sendirinya tanpa sebuah tarikan yang kau lakukan pada busur yang kau miliki.
Kau cukup menatap mataku, hatiku langsung tercabik oleh panah cinta yang keluar dari matamu.
Bagaikan sebuah air hujan yang menyirami bumi yang menumbuhkan berbagai rerumputan, kehadiranmu dalam hidupku juga telah menumbuhkan dihatiku akan rasa cinta dan kasih sayang padamu yang tak dapat ku bendung
Bayangan tentangmu tak bisa kuhapus dari kepalaku walau hanya sedetik.
Basahnya kedua bibirmu masih bisa kurasakan.
Setiap sudut dari wajahmu memberikan puluhan alasan kenapa aku mencintaimu.
Namun, miliyaran alasan telah ada dalam kepalaku atas semua jawaban kenapa aku bisa menyayangimu.
Belum lama ku mengenalmu, kau sudah menorehkan rasa cinta yang sekarang telah terukir dalam benakku.
Duhai dikau, ku hanya berharap cintaku terbalaskan
Komentar
Posting Komentar