بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Hai, ini Rifqi, Muhammad Rifqi. Disini aku akan menceritakan pada kalian tentang pengalamanku ketika aku berbicara dengan orang madura dan orang tersebut adalah kakekku sendiri.
Sebelum masuk kecerita, aku ingin memberitahu kepada kalian bahwa aku berdarah campuran antara melayu dan madura. Ayahku adalah orang madura. Dari sinilah aku mendapat momen yang membingungkan dari kakek dari ayahku.
Ketika kakekku berkunjung keruamhku, dia banyak berbicara dengan bahasa madura yang mana sebagian besar dari perkataannya aku tidak mengerti. Memang ayahku orang madura, akan tetapi kemampuan berbahasa maduraku mungkin hanya 50%. Banyak kosakata dalam bahasa madura yang masih belum kuketahui artinya.
Sebelum melanjutkan cerita antara aku dan kakekku, aku ingin kalian tahu bahwa aku bisa berbahasa madura (walaupun hanya sedikit) karena aku memiliki banyak teman yang bersuku madura ketika aku duduk dibangku SMP sehingga aku mendapatkan sedikit kemampuan berbahasa madura.
Aku menguasai beberapa kata dan kalimat dalam bahasa madura yang secara umum sering mereka (orang madura) gunakan. Bebeberapa kata dalam bahasa madura yang aku hafal diluar kepala antara lain: engkok (saya), kakeh (kamu), kakan (makan), tedung (tidur), cukok (lauk), lawang (pintu), ngalak (mengambil), aing (air), ketang (monyet), ajem (ayam), dan lekuk (besok) serta beberapa kosakata lainnya (dalam bahasa madura).
Baik, saya akan kembali ke inti cerita. Ketika kakek saya sedang tidur siang diruang tengah, dia bilang kepada saya, "sulap!". Sejenak saya berfikir, apakah ini tandanya kakek saya mau melakukan atraksi sulap. Dalam diam, aku terus merasa penasaran sekaligus bingung akan apa yang akan terjadi jika kakekku benar-benar akan melakukan trik sulap layaknya seorang profesional.
Akam tetapi, tak lama kemudian aku diberitahu oleh ibuku bahwa sulap (dalam bahasa madura) itu artinya silau sehingga saya tidak berhenti tertawa akan momen yang saya alami waktu itu. Akhirnya akupun menutup pintu ruang tengah agar sinarnya tidak masuk keruang tengah sehingga kakekku bisa tidur siang tanpa merasa kesilauan akan cahaya yang menimpa matanya.
Begitulah cerita/pengalamanku ketika bertemu orang yang memiliki bahasa ibu yang berbeda denganku, dan ya, orang ini adalah kakek kandungku sendiri.
Saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yanh sudah meluangkan waktunya untuk mengunjungi blog saya. Saya akhiri wabilahittaufiq.
Baik, saya akan kembali ke inti cerita. Ketika kakek saya sedang tidur siang diruang tengah, dia bilang kepada saya, "sulap!". Sejenak saya berfikir, apakah ini tandanya kakek saya mau melakukan atraksi sulap. Dalam diam, aku terus merasa penasaran sekaligus bingung akan apa yang akan terjadi jika kakekku benar-benar akan melakukan trik sulap layaknya seorang profesional.
Akam tetapi, tak lama kemudian aku diberitahu oleh ibuku bahwa sulap (dalam bahasa madura) itu artinya silau sehingga saya tidak berhenti tertawa akan momen yang saya alami waktu itu. Akhirnya akupun menutup pintu ruang tengah agar sinarnya tidak masuk keruang tengah sehingga kakekku bisa tidur siang tanpa merasa kesilauan akan cahaya yang menimpa matanya.
Begitulah cerita/pengalamanku ketika bertemu orang yang memiliki bahasa ibu yang berbeda denganku, dan ya, orang ini adalah kakek kandungku sendiri.
Saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yanh sudah meluangkan waktunya untuk mengunjungi blog saya. Saya akhiri wabilahittaufiq.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Komentar
Posting Komentar